***
Entah mengapa gue kembali pada Toni, teman kecil gue, dan anehnya suasananya gue merasa sudah terbakar ingin memuntahkan cairan putih di dalam kantong semar gue, entahlah rasanya gue ingin ejakulasi.
Kejadian janggal ini, gue lupa siapa dia mungkin juga dia adalah Pingi, gue entah kenapa tertarik sekali padanya saat itu. Ingin memeluk, dan anehnya lagi dalam sebuah kesempatan kecil ia melihatkan pada gue tititnya yang bersunat, kecil, dia meliatkan juga sekelilingnya, tampaknya bekas jahitan di tititnya tidak sempurna.
Gue juga ingin memberikan lihat padanya, tapi entah bafaimana titit gue terasa ereksi tapi nggak maksimal, mungkin gue malu, namun akhirnya gue memberikan lihat padanya juga. Entah bagaimana, sepertinya Toni melihat kejadian ini.
Semua berlalu begitu saja, dalam sebuah momen yang paling menarik dalam hidup gue, yakni gue manjadi seorang bintang film, rasanya nyentrik, unik dan peran tanpa diduga yang baru gue rasa, gue nggak tahu sebelumnya.
Dalam peran itu gue dipertemukan dengan Rayesha, dalam adegan di ruang yang penuh orang bersliweran itu, setelah cukup lama mengenal dalam dunia nyata, akhirnya dalam mimpi gila dipertemukan dengan cowok ganteng yang satu ini.
Seolah-olah bumi berhenti bernapas, gue akhirnya mengenali peran gue yang penuh dengan sensasi ini, pada waktu itu akhirnya gue kalah. Kalah dari segala omongan gue untuk tidak berperilaku seksual eksplistit dengan sesama jenis.
Peran inilah yang memaksa gue, kami bertemu di gedung itu, dengan semua sorot kamera akhirnya kami berciuman, ya berciuman lidah. Entahlah, tapi yang aneh, seperti gue yang menyukainya, namun sejujurnya gue kalah. Ia pandai dalam bermain lidah.
Itulah pengalaman pertama gue bercium lidah dengan Rayesha, sosok tampan yang menginspirasi gue selama ini. Ia benar-benar mencium gue, mencium, memeluk, dan kampi merasakan kenikmatan luar biasa, sampai akhirnya tak kuasa menahan, mungkin gue waktu itu ejakulasi. Momen yang gue sendiri lupa, gue pernah menjadi artis, sebuah takdir ketika orang yang gue cintai akhirnya memeluk, mencium, dan terasa ganas ia menciumku.
Malam yang larut, gue nggak akan melupakannya.
***
Akhirnya gue putuskan ke kampus tengah malam, sekedar mengisi KRS Online, walaupun hanya sedikit mata kuliah yang bisa gue ambil karena bentrok dan kelas sebagian penuh. Jam 00 WIB, tanggal 7 Februari 2015 gue bisa ngentri KRS.