Jumat, 06 Februari 2015

Malam Paling Indah

Nanti malam dalah hari mengisi KRS Online ke 2, setelah saharusnya tanggal 4, tapi tanggal 4 gue sibuk ngurusin pindah kelast, tapi nggak jadi. Jam 10 gue dibangunin, radio di hp gue masih bunyi, nggak tau kenapa gue kaget. Iim minjem sepatu ke gue, katanya dia mau tampil di padu. Ya sepatu pantofel butut gue.

***

Entah mengapa gue kembali pada Toni, teman kecil gue, dan anehnya suasananya gue merasa sudah terbakar ingin memuntahkan cairan putih di dalam kantong semar gue, entahlah rasanya gue ingin ejakulasi.

Kejadian janggal ini, gue lupa siapa dia mungkin juga dia adalah Pingi, gue entah kenapa tertarik sekali padanya saat itu. Ingin memeluk, dan anehnya lagi dalam sebuah kesempatan kecil ia melihatkan pada gue tititnya yang bersunat, kecil, dia meliatkan juga sekelilingnya, tampaknya bekas jahitan di tititnya tidak sempurna.

Gue juga ingin memberikan lihat padanya, tapi entah bafaimana titit gue terasa ereksi tapi nggak maksimal, mungkin gue malu, namun akhirnya gue memberikan lihat padanya juga. Entah bagaimana, sepertinya Toni melihat kejadian ini.

Semua berlalu begitu saja, dalam sebuah momen yang paling menarik dalam hidup gue, yakni gue manjadi seorang bintang film, rasanya nyentrik, unik dan peran tanpa diduga yang baru gue rasa, gue nggak tahu sebelumnya. 

Dalam peran itu gue dipertemukan dengan Rayesha, dalam adegan di ruang yang penuh orang bersliweran itu, setelah cukup lama mengenal dalam dunia nyata, akhirnya dalam mimpi gila dipertemukan dengan cowok ganteng yang satu ini.

Seolah-olah bumi berhenti bernapas, gue akhirnya mengenali peran gue yang penuh dengan sensasi ini, pada waktu itu akhirnya gue kalah. Kalah dari segala omongan gue untuk tidak berperilaku seksual eksplistit dengan sesama jenis.

Peran inilah yang memaksa gue, kami bertemu di gedung itu, dengan semua sorot kamera akhirnya kami berciuman, ya berciuman lidah. Entahlah, tapi yang aneh, seperti gue yang menyukainya, namun sejujurnya gue kalah. Ia pandai dalam bermain lidah.

Itulah pengalaman pertama gue bercium lidah dengan Rayesha, sosok tampan yang menginspirasi gue selama ini. Ia benar-benar mencium gue, mencium, memeluk, dan kampi merasakan kenikmatan luar biasa, sampai akhirnya tak kuasa menahan, mungkin gue waktu itu ejakulasi. Momen yang gue sendiri lupa, gue pernah menjadi artis, sebuah takdir ketika orang yang gue cintai akhirnya memeluk, mencium, dan terasa ganas ia menciumku.

Malam yang larut, gue nggak akan melupakannya.

***

Akhirnya gue putuskan ke kampus tengah malam, sekedar mengisi KRS Online, walaupun hanya sedikit mata kuliah yang bisa gue ambil karena bentrok dan kelas sebagian penuh. Jam 00 WIB, tanggal 7 Februari 2015 gue bisa ngentri KRS.

Orientasi Ke-2

Gay maupun lesbian bagi sebagian orang adalah sebuah aib, sebuah kambing hitam atau bahkan konspirasi suatu kelompok untuk menindas kelompok tertentu. Misalnya penghakiman oleh kaum marginal yang mengaku spiritualis terhadap beberapa kalangan elit yang diisukan penyuka sesama jenis. Sebuah kebodohan, ketika mereka melakukan semua itu yakni karena mereka haus akan kekayaan, mereka tidak mau terus dalam kesenjangan sosial. Dilain sisi kelompok marginal itu lupa bahwa perilaku menyimpang justru ada padanya, berbagai praktek pedofil ia lakukan seperti sodomi, juga menjual miras, menjual pornografi semua itu kepada anak dibawah umur. Mereka lakukan yakni untuk mendapatkan uang.

Gay adalah sebuah orientasi seksual, orientasi seksual adalah sebuah hasrat, atau rasa suka terhap pria atau wanita. Orientasi seksual hanyalah sebartas perasaan suka, bukan sebuah perilaku. Perilaku seksual tidak menggambarkan orientasi seksual, orientasi seksual tidak menggambarkan perilaku seksual. Tidak ada hukum sebab akibat, yang ada adalah bahwa naluri perilaku seksual itu muncul ketika ia menemukan jati diri orientasi seksualnya.

Misalnya pria heteroseksual, ia secara naluriah mencintai wanita, tidak heran ia menikah dengan wanita dan memiliki anak.

Lain halnya dengan biseksual "Orientasi Ke-3" , ia tertarik terhadap sesama jenisnya, dan lain jenisnya. Ingat ia tertarik kepada kedua orientasi seksual, belum tentu ia melakukan praktek hubungan seksual dengan sesama jenis, karena orientasi hanya sekedar perasaan, arah atau minat.

Dalam kenyataan ada yang disebut "Orientasi Ke-2" atau homoseksual, homoseksual adalah bagian dari orientasi seksual, yang merupakan arah, minat, kesukaan atau rasa tertarik terhadap sesama jenis. Orientasi seksual ada didalam hati, tidak semua orang tahu bahwa ia adalah lesbian,atau gay semelum ia menyatakan "comming out."

Dalam prakteknya, seorang gay belum tentu melakukan hubungan seksual dengan sesama jenis, karena ia belum tentu punya orang "sesama jenis" yang mau dengannya, atau bahkan ia sudah ditakdirkan secara tradisi untuk menikah secara heteroseksual, karena budaya mengaturnya, sedangkan ia menyukai misalnya sesama pria tapi ia harus menikah dengan wanita demi martabat keluarga besar dalam lingkungannya.

Gue

Gue dilahirkan beberapa tahun yang lalu, dalam blog ini gue minta dipanggil Vay, sama dalam kehidupan nyata. Gue dipanggil Vay. Mungkin di kampus gue sendiri, di Jakarta Barat hanya beberapa saja yang memanggil gue Vay. Gue adalah pribadi yang memiliki nama panggilan bermacam-macam, mulai dari kecil, telah puluhan nama panggilan gue sandang. Gue sedang kuliah di jurusan Psikologi, di kampus swasta Jakarta Barat yang cukup terkenal. Gue mau share, berbagai hal menarik, entah itu mimpi atau sesuatu yang dianggap aneh oleh kebanyakan orang. Gue nggak mengakui bahwa gue adalah seorang "Gay", gay adalah predikat yang gue nggak mau gue sandang. Bagi gue semuanya sama yakni manusia, ntah dia suka sesama jenis, maupun lain jenis atau bahkan sebagai seorang biseksual.

Permulaan

Hi Gays, nama gue Vay.
Ini adalah kisah sebatas mimpi anak-anak yang memiliki keberagaman orientasi seksual, sebuah kenangan tak terlupakan yang gue tulis disini, pada sebuah blog sederhana ini. Ini bukan blog pertama gue, blog ini lahir setelah gue memiliki beberapa blog, dan website khusus di bidang pendidikan dan pemberantasan narkoba, khususnya di DKI Jakarta tercinta ini.